Minggu, 11 Juli 2010

Robotik jateng Fair 2010

Robot merupakan alat mekanik dan elektronik yang mampu melakukan berbagai tugas fisik baik dengan pengawasan dan kontrol manusia atau operator maupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dahulu. Berbagai tugas berat ataupun tugas yang harus dilakukan berulang dapat menggunakan teknologi ini. Robot biasanya diidentikan dengan teknologi yang tinggi, masyarakat akan menganggap negara yang mampu membuat robot merupakan negara yang memiliki teknologi yang tinggi dan maju.

Tidak terkecuali Indonesia. Dalam rangka menjaring minat dan bakat pelajar dalam teknologi robot, belum lama ini telah diadakan kompetisi robotik bagi pelajar se-Jawa Tengah. Kompetisi yang diadakan di arena JATENG FAIR 2010 ini mampu menarik minat dan antusiasme para pelajar untuk turut serta dalam kompetisi ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah peserta yang bertanding.

Kompetisi robotik ini sendiri dibagi menjadi dua kategori yaitu kelompok junior dan kelompok senior. Ada dua poin yang menjadi kriteria penilaian dari kompetisi yang diberi nama Robot Line Contest ini antara lain kemampuan robot dalam menyusuri garis atau alur yang sudah ditentukan dan kecepatan robot untuk mencapai garis finish.

Pada kegiatan Robot Line Contest ini robot peserta lomba dituntut untuk dapat belok kanan, belok kiri, maju dengan kecepatan tinggi serta menanjak dan menuruni bukit. Robot peserta juga harus mampu untuk manuver membentuk lingkaran. Ada tiga zona aman yang disediakan panitia, bila robot peserta mengalami kendala ditengah jalan, maka mereka harus mengulang start dari zona aman terdekat. Robot yang rata-rata berbentuk mobil ini disediakan waktu selama maksimal 3 menit untuk mencapai garis start. Mengingat sulitnya medan yang berliku dan bergelombang, tidak jarang robot peserta keluar dari arena lomba.

Setelah melalui persaingan yang cukup ketat dan dukungan dari penonton, akhirnya didapat tiga pemenang dari masing-masing kategori yang dilombakan. Pemenang untuk kategori junior antara lain Andi Riansyah dan Abdul Aziz dari SMP IT Harapan Bunda Semarang sebagai juara pertama, M Nabil Dhiyaulhaq DZ dan Nasrullah Faizal dari MTsN Kudus sebagai juara kedua, M Ridho dan Reza Kurniawan dari SMPN 1 Kudus sbagai juara ketiga. Selain itu robot dari dua orang pelajar SMPN 1 Kudus ini juga terpilih sebagai robot dengan desain terbaik.

Sementara itu dari kategori senior pemenang dari kompetisi robotik ini antara lain Eko Budi S dan Raditya Candra B dari SMAN 1 Salatiga sebagai juara pertama, M Abdurrohman dan M Zaenal Arifin dari SMK Wisudha Karya Kudus sebagai juara ketiga, Monas Sinto dan Moh Toriq Abidin dari SMK Wisudha Karya Kudus sebagai juara ketiga. Sedangkan untuk robot dengan desain terbaik yang terpilih dari kategori ini merupakan buatan dua orang siswa dari SMK Texmaco Semarang, Dwi Cahyo P dan Ahmat R.

Demi menjaring minat peserta terhadap teknologi khususnya robotic, kegiatan serupa rencananya juga akan diselenggarakan di daerah lannya di Jawa Tengah.
Sumber: http://ppiptek-tmii.blogspot.com/2010/07/kontes-robot-di-jateng-fair-2010.html

Kamis, 08 Juli 2010

Robot Line Contest Jateng Fair 2010


SEMARANG- Kompetisi robot penjejak garis (line follower) yang mengembangkan peranti elektronika dengan teknologi sederhana soal sensor cahaya, banyak diminati.

Puluhan tim beradu kecepatan dalam kegiatan yang digelar di Balai Sumbing Kompleks PRPP dalam rangkaian Jateng Fair, Minggu (4/7).

Panitia lomba Yuda Setiabudi mengatakan, dengan peserta kompetisi dari kalangan pelajar tingkat SMP dan SMA se-Jateng, diharapkan mampu merangsang minat menekuni keterampilan membuat robot yang kini sedang menjadi tren. Penilaian kompetisi ini berdasarkan kecepatan waktu yang ditempuh robot dalam mencapai garis finish.

Lintasan garis yang dibuat mirip sirkuit balap ini lengkap dengan kelokan serta tanjakan dan turunan. Selain kecepatan waktu, hal lain yang juga dinilai adalah jarak terjauh yang ditempuh, apabila ternyata dalam kesempatan waktu yang diberikan tidak mampu menjangkau garis finish.

''Meski komponen elektronik yang dibuat robot itu sama, dalam penerapannya akan lain. Ini bisa dilihat dari kecepatan maupun kemampuan sensor mengikuti garis lintasan,'' katanya.

Workshop

Kompetisi ini digelar hasil kerja sama Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP Iptek) Jakarta dan PRPP. Ada 19 tim dari tingkat SMP/MTs dan 17 tim dari tingkat SMA/MA/SMK.

Yuda menjelaskan, sebelum mengikuti perlombaan, peserta mengikuti workshop terlebih dulu. Selanjutnya mereka diberikan papan printed circuit board atau PCB serta komponen elektronik lainnya. Peserta menambah komponen untuk gear box dan motor sendiri.

Prinsip kerja alat itu adalah berdasarkan teknik pantulan cahaya yang ditangkap oleh photodiode dari sebuah LED. Komponen ini berfungsi sebagai sensor garis, sehingga motor tetap berjalan menyusuri garis lintasan.
''Rangkaian komponen elektronik ini memang terbilang sederhana, karena biayanya tidak lebih dari Rp 50.000. Diharapkan dari kegiatan ini pelajar bisa mengetahui prinsip kerja robotik dalam industri,'' katanya.
Assalamu'alaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh........... Selamat datang di blog aku..........jangan lupa isi buku tamu ea